Header Ads

ABS: Materi RDP Ekonomi Berkelanjutan


Rapat Dengar Pendapat masyarakat kemarin 20 Mei 2018 bertempat di daerah Pemancingan H. Eman Neglasari Cimahi, Pak Agung menyampaikan pokok pikirannya untuk kemajuan perekonomian berkelanjutan di depan karang taruna dan perwakilan fasilitator kelurahan, berikut isi pidatonya:

Assalamu’alaikum Wr Wb 
Innalhamdalillah wasyukrillah,
Wassalatu wassalamu ala Asyrafil ambiyai walmursalin 
Syaidina Muhammadin wa ala alihi washohbihi ajmain, amma ba’du.

Para Hadirin dan Hadirat yang berbahagia...
Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah di tempat yang penuh berkah ini, hal utama dan terutama sekali adalah marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga kita semua masih diberikan hidayah, nikmat kesempatan, nikmat kesehatan, dan nikmat paling berharga yang Allah SWT berikan kepada kita yakni Nikmat kekuatan Iman dan Islam sehingga semangat untuk terus melanjutkan ibadah kita, ikhtiar kita, serta tugas dan pengabdian kita bersama kepada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara tercinta.
Shalawat dan salam, marilah sama-sama kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut Rasulullah, yang telah memberikan suri teladan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta syafaat beliau pada yaumil akhir.


Para Hadirin yang dirahmati Allah....
Pada Ramadhan 1439H ini patut kita syukuri dikarenakan di sela-sela menjalankan puasa Ramadhan 1439 H kita menyempatkan untuk Rapat Dengar Pendapat dengan Masyarakat.
Dalam Alquran QS. Albaqarah: 183: ““Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Dalam rangka puasa dan mencapai ketaqwaan tersebut kita dilatih untuk bersabar baik secara fisik maupun jiwa dan fikiran, diantaranya ikut prihatin dan bersabar dengan gangguan teroris yang semua rakyat Indonesia tidak meredhoinya.
Dalam kesempatan ini, saya perlu mengingatkan akan pentingnya bagi kita semua untuk menyiapkan anak-anak, remaja, dan pemuda tunas-tunas bangsa sebagai pewaris generasi bangsa di masa depan yang lebih baik. Hal ini saya ingatkan karena saat ini anak-anak kita dihadapkan pada tantangan yang sangat besar, yaitu globalisasi dan berbagai dimensi kehidupan yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang apabila tidak dapat kita tangkal dan diantisipasi serta disikapi dengan baik, maka generasi bangsa kita di masa depan akan mendapat dampak buruk, bahkan kehancuran suatu generasi. Kami yang bernaung di Partai Demokrat sangat prihatin dengan kondisi generasi bangsa yang kurang baik, oleh karena itu Partai Demokrat sangat mendukung upaya-upaya untuk mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas. Dan, tugas tersebut merupakan tugas kita bersama untuk saling bersinergi guna menghasilkan tunas-tunas muda yang unggul. 
Khusus kepada para guru di sekolah, para alim ulama di masyarakat dan para orang tua di dalam rumah tangga masing-masing, harus dapat memberikan pengajaran dan didikan budipekerti, serta memberikan pemahaman dan pengamalan terhadap akhlak (moral) yang bersumber dari ajaran agama dan kesantunan yang merupakan adat-istiadat yang berlaku dan dijalankan di dalam masyarakat.
Al Qur‟an jangan sampai kita tinggalkan, dan anak-anak kita harus senantiasa diajar dan didekatkan dengan Al Qur’an, untuk kemudian coba mempelajarinya, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur‟an benar-benar akan dapat memperkuat landasan aqidah, akhlak dan mua’malah umat dan masyarakat kita.



Para Hadirin Sekalian,
Alquran juga mengajarkan untuk kita bermuamalah, berinteraksi sosial kemasyarakatan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, ideologi dan keamanan.
Dalam Bidang Ekonomi ini Islam mendorong agar tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Ekonomi Kerakyatan merupakan penjelmaan daripada ekonomi Islam, dimana peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diberdayakan untuk pemerataan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu Indonesia mendorong perekonomian rakyat tersebut melalui koperasi.
Pada masa sekarang secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.


Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Seperti Zen Noh Jepang merupakan koperasi terbesar dari 300 koperasi yang diranking ICA. Dengan basis pertanian, jejaring Zen Noh telah merambah ke berbagai bisnis, yang menjangkau banyak negara. Padahal, koperasi ini baru dibentuk pada 1972, jauh lebih muda ketimbang koperasi-koperasi raksasa di Eropa dan Amerika Serikat.
Koperasi Zen Noh ini tidak hanya sebagai koperasi yang mengurusi masalah ekonomi para petani anggotanya saja, tetapi juga sebagai penghimpun kekuatan dari segi ekonomi dan politik. Para petani Jepang, memiliki re­but tawar (bargaining position) yang luar biasa kuat, dalam konste­lasi ekonomi dan politik di negaranya. Jepang memiliki berbagai komoditi pertanian yang harganya jauh lebih mahal ketimbang komoditi sejenis di negara lain. Tapi, pemerintah Jepang tidak bi­sa sembarangan mengimpor komoditi dari negara lain tersebut, tanpa persetujuan petani. Jatuhnya menteri pertanian karena mengabaikan aspirasi peta­ni, bukan hal yang aneh terjadi di Jepang. Kekuatan luar tersebut dimiliki karena mereka solid berhimpun dalam koperasi pertanian. Tapi, soliditas itu bukan cuma ditunjukkan untuk menekan (pressure group), melainkan juga da­lam me­ngembangkan jaringan bisnis. Dan, ini yang terpenting, semuanya memungkinkan lantaran para petani Jepang berhimpun dalam koperasi.
Koperasi pertanian Jepang, mem­bentang dalam sebuah jaringan yang kokoh, dari tingkat primer hingga sekunder, yang berpuncak pada Zen Noh sebagai ferederasi koperasi pertanian di tingkat nasional. Dengan perputaran omset mencapai 63.449 dolar AS, atau Rp 583,73 triliun) pertahun, saat ini Zen Noh menem­pati urutan tertinggi dalam ICA Global 300, yang dirilis International Co-operative Alliance (ICA) pada Oktober 2007 lalu.
Zen Noh berdiri pada 30 Maret 1972, hasil penggabungan dua sekunder koperasi pertanian level nasional, yaitu Zenkoren (yang ber­gerak dalam pengadaan kebutuhan pertanian) dan Zenhanren (bergerak di bidang pemasaran pro­duk pertanian). Kedua sekunder ko­perasi ini berdiri pada 1948.
Secara keseluruhan, Zen Noh menghimpun 1.173 koperasi pertanian, 1.010 di antaranya merupakan primer koperasi pertanian. Sisanya merupakan sekunder koperasi pertanian tingkat provinsi, federasi kope­rasi lain yang terkait dengan bidang pertanian dan peternakan. Hampir semua kebutuh­an petani Jepang, dipenuhi melalui koperasi (umumnya disebut JA atau Nohkyo). Mulai dari penga­daan berbagai peralatan dan input pertanian, permodalan, sampai pe­masaran produk pertanian. Bahkan, kebutuhan barang sehari-hari pun, diperoleh lewat koperasi.
Dengan jaringannya, koperasi pertanian Jepang menangani sektor pertanian dari hulu sampai hilir, termasuk sektor pendukungnya se­per­ti keuangan dan asuransi. Pada awalnya, tanaman pertanian yang menjadi perhatian adalah padi. Total produksi beras yang dihasilkan, rata-rata mencapai 1,58 juta ton per tahun.

Untuk itulah pengembangan ekonomi butuh tersebut dengan bimbingan para guru, alim ulama dan para orang tua dari sejak dini kepada anak-anak, remaja dan pemuda akan dapat membentuk sifat dan karakter mereka. Mereka  ibarat harta yang melimpah, maka jika ditanam di dalam tanah akan menjadi Harta Karun dan sebagian lagi bisa diinvestasikan. Jika waktu menanam itu kita isi dengan nilai-nilai agama, nilainilai akhlaqul karimah, maka ketika kita mau mengambilnya maka sudah menjadi harta yang sangat berkah di dunia dan di akhirat.
Apabila mereka sudah menerima ajaran agama yang cukup, memahami kesantunan dan adat istiadat, mampu membedakan mana yang baik dan buruk, serta mampu membaca dan memahami Kitab Suci Al Qur’an, maka anak-anak kita akan tetap menjadi manusia yang baik dan dewasa kelak mereka akan menikmati hasilnya. 
Agar mereka menjadi generasi muda bangsa yang memiliki iman yang kuat, taat beribadah, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.



Saudara-Saudari, Hadirin yang Berbahagia.
Demikian sambutan ini. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada bapak dan ibu sekalian yang telah hadir pada hari in. Kepada Allah SWT kita memohon, 
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.